Diakui atau tidak, selama ini yang menjadi kendala utama seseorang sehingga tidak pernah mecapai kemajuan maksimal dalam kehidupanya adalah tidak adanya keberanian. Terlalau banyak orang yang ketakutan, bahka sebelum melakukan sesuatu mereka sudah ketakutan, tidak berani.
Dalam dunia pendidikan,keberanian menjadi satu aspek yang sangat menentukan keberhasilan melakukan proses. Bahwa pendidikan dilakukan dalam sebuah kegiatan yang kita kenal dengan nama belajar. Artinya, seseorang yang sedang belajar jangan pernah takut! Ketakutan tersebut justru menjadi penghambat terbesar dalam mencapai keberhasilan.
Ya, belajar membutuhkan keberanian dalam segala hal. Jangan hanya mau menerima kondisi yang sudah tersaji secara instan dalam hidup kita. Justru pada saat kita berani melakukan sebuah revolusi sikap dan tindakan untuk perbaikan kondisi pendidikan dan belajar merupakan satu sikap terbaik untuk keberhasilan belajar dan pendidikan.
Ya, jangan pernah takut saat kita sedang belajar. Jangan takut salah, jangan takut jatuh, jangan takut....., sebab kesalahan, jatuh dan sebagainya dalam proses belajar adalah sesuatu yang sangat wajar. Bukankah keberhasilan sebuah proses disebabkan oleh keberanian kita di dalam mengambil keputusan untuk melakukan proses tersebut?!
Oleh karena itulah,sejak sekarang kita harus berani, belajar berani untuuk bersikap, mengeluarkan pendapat, melakukan sesuatu yang baru, walau mungkin sangat kontroversi, yang penting hal tersebut menuju ke sebuah kebaikan.
Jangan takut pada pimpinan, jangan takut pada guru, jangan takut pada siapapun yang ada disekitar kita, melainkan bersikaplah segan sebab sikap segan menunjukkan penghargaan yang kita berikan sebagai penghormatan atas segala hal terbaik yang diberikan kepada kita.
Apakah kita siap untuk belajar berani...?
Kamis, 10 Desember 2009
Senin, 12 Oktober 2009
Pendidikan Mandiri
Memperhatikan kondisi jaman yang serba global, dimana setiap orang dituntut untuk dapat bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri, maka sudah saatnya kita menerapkan konsep pendidikan mandiri. Dalam konteks ini,kita menekankan pada pembekalan kemandirian kepada anak didik sehingga pada saat mereka belajar ataupun nanti setelah mereka menyelesaikan masa belajarnya,mereka dapat menjalani hidup tanpa bergantung kepada orang lain.
Hal ini sangat penting mengingat kenyataan saat sekarang ini kemadirian merupakan hal yang langka dari anak didik. Anak didik sudah kehilangan kemandirian sehingga untuk memenuhi kebutuhannya sendiri saja mereka masih berharap bantuan orang lain. Mereka tidak dapat memberikan pelayanan pribadi untuk dirinya, apalagi jika dituntut untuk melayani orang lain. Mereka pasti tidak pernah dapat melakukan hal tersebut.
Oleh karena itulah, maka kita perlu berpikir untuk memberikan proses pembelajaran untuk pendidikan mandiri pada anak didik.....
Hal ini sangat penting mengingat kenyataan saat sekarang ini kemadirian merupakan hal yang langka dari anak didik. Anak didik sudah kehilangan kemandirian sehingga untuk memenuhi kebutuhannya sendiri saja mereka masih berharap bantuan orang lain. Mereka tidak dapat memberikan pelayanan pribadi untuk dirinya, apalagi jika dituntut untuk melayani orang lain. Mereka pasti tidak pernah dapat melakukan hal tersebut.
Oleh karena itulah, maka kita perlu berpikir untuk memberikan proses pembelajaran untuk pendidikan mandiri pada anak didik.....
Tahun Ajaran baru.... TUgas baru....
Tahun ajaran baru identik dengan tugas baru... itu sesuatu yang sudah pasti... maka kita harus selalu siap menghadapi dan menjalaninya...
Rabu, 26 Agustus 2009
SElamat Datang BUlan Ramadhan, BUlan Penuh Berkah TUhan
SElamat datang Bulan PeNuh berKah Tuhan... semoga pada bulan penuh berkah kebaikan ini kita semua mendapaatkan hikmah, berkah dan segala tuntunan hidup positif agar kita dapat melanjutkan hidup sebaik-baiknya
Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga amal kebaikan kita mendapatkan balasan terbaik dari TUhan....
Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga amal kebaikan kita mendapatkan balasan terbaik dari TUhan....
Selasa, 18 Agustus 2009
Pentingnya Penyemangat Untuk Anak Didik
Bahwa anak didik adalah sosok-sosok dengan kemampuan yang sedemikian rupa sehingga tidak begitu saja diharuskan mengikuti apa yang dikatakan oleh guru. Anak didik bukan lagi lembaran kertas putih tanpa isi sama sekali, justru anak didik adalah sebuah buku yang sudah cukup banyak tulisannya dan selanjutnya tulisan tersebut perlu ditambah seiring dengan tingkat kemampuan anak.
Oleh karena itulah, eksistensi guru sebagai pembimbing, fasilitator pendidikan sangat perlu dipahami oleh semua pihak, termasuk guru dan anak didik. Guru dan anak didik adalah satu eksatuan yang tidak dapat dipisahkan sehingga jika memang menginginkan satu perubahan sebagaimana yang diharapkan, maka kedua aspek tersebut harus benar-benar bekerjasama sehingga sinergisitasnya terjag.
Dalam kaitan ini, guru setidaknya mempunyai waktu belajar yang lebih lama sehingga pengalaman lebih banyak dibandingkan anak didik sehingga secara langsung guru dapat mengetahui apa yangs ebenarnya sedang dibutuhkan oleh anak didiknya. Dan, setelah kita analisas secara cermat, maka satu hal yang sangat dibutuhkan oleh anak didik adalah Penyemangat!
maka dari itu, sebagai seorang guru kita harus dapat memposisikan diri kita sebagai Penyemangat bagi anak didik kita! Beri mereka semangat sebesar-besarnya! Bawa mereka pada suatu kondisi positif dengan arahan yang tepat dan jelas!
Ya... Guru harus dapat menjadi penyemangat bagi anak didiknya!
Oleh karena itulah, eksistensi guru sebagai pembimbing, fasilitator pendidikan sangat perlu dipahami oleh semua pihak, termasuk guru dan anak didik. Guru dan anak didik adalah satu eksatuan yang tidak dapat dipisahkan sehingga jika memang menginginkan satu perubahan sebagaimana yang diharapkan, maka kedua aspek tersebut harus benar-benar bekerjasama sehingga sinergisitasnya terjag.
Dalam kaitan ini, guru setidaknya mempunyai waktu belajar yang lebih lama sehingga pengalaman lebih banyak dibandingkan anak didik sehingga secara langsung guru dapat mengetahui apa yangs ebenarnya sedang dibutuhkan oleh anak didiknya. Dan, setelah kita analisas secara cermat, maka satu hal yang sangat dibutuhkan oleh anak didik adalah Penyemangat!
maka dari itu, sebagai seorang guru kita harus dapat memposisikan diri kita sebagai Penyemangat bagi anak didik kita! Beri mereka semangat sebesar-besarnya! Bawa mereka pada suatu kondisi positif dengan arahan yang tepat dan jelas!
Ya... Guru harus dapat menjadi penyemangat bagi anak didiknya!
Selasa, 04 Agustus 2009
Ribetnya mengatur Jadwal Pengajaran
Tahun ini memang benar-benar menjadi tahun ribet saat harus memulia tahun pelajaran 2009/ 2010, hal ini karena proses penyusunan jadwal sangatlah dibet. Padahal, di sekolah negeri yang seharusnya orang-orangnya adalah orang-orang stand by, siap diletakkan dimana saja. Tetapi ternyata sangat ribet....
Bahkan... kalah dengan sekolah swasta yang notabene gurunya adalah guru terbang... sekolah swasta sudah selesai menyusun jadwal... eh sekolah negeri masih belum... malah sekolah swasta harus bolak balik mengubah jadwal sebab rekanb-rekan guru negeri yang jadwalnya terus berubah-ubah... duh ribetnya mengawali tahun pelajaran baru...
Bahkan... kalah dengan sekolah swasta yang notabene gurunya adalah guru terbang... sekolah swasta sudah selesai menyusun jadwal... eh sekolah negeri masih belum... malah sekolah swasta harus bolak balik mengubah jadwal sebab rekanb-rekan guru negeri yang jadwalnya terus berubah-ubah... duh ribetnya mengawali tahun pelajaran baru...
Jumat, 03 Juli 2009
Pekerjaan Sepanjang HAri
HAri ini adalah hari ketiga sejak proses penerimaan siswa didik baru di sekolahanku. Dan kebetulan aku dijadikan sebagai salah satu koordinator tim panitia PSB ini,yaitu pada penentuh tes dan wawancara.
Sejak pagi, aku sebagai koordinator tim harus selalu mengkondisikan kinerjanya sehingga tidak kalang kabut, apalagi jumlah anak yang mendaftar sangat berlimpah. jauh lebih banyak dari perkiraan anak yang bakal diterima.
Bagaimana-pun kami tidak ingin kecoongan saat menentukan keberhasilan anak dalam memsyki ceah menjadi murid di sekolahan ini. INI merupakan kewajiban mental yang tidak dapat diabaikan, menjaga kualitas sekolah sebagai wahana pendidkan positif sehingga perlu anak-anak penyortiran agar kualitas anak-anak terjamin.
Hari ini sejak pagi aku melaksanakan tugas tanpa kesal ataupun keluh kesah terlontar keluar, walau sebenarnya keluh tu tetap ada, apalagi ketika anak buah sama sekalai tidak dapat diajak kompromi... wah..
Hari ini aku bekerja seharian... sata pulang.. diri sudah sedemikian loyonya..
Sejak pagi, aku sebagai koordinator tim harus selalu mengkondisikan kinerjanya sehingga tidak kalang kabut, apalagi jumlah anak yang mendaftar sangat berlimpah. jauh lebih banyak dari perkiraan anak yang bakal diterima.
Bagaimana-pun kami tidak ingin kecoongan saat menentukan keberhasilan anak dalam memsyki ceah menjadi murid di sekolahan ini. INI merupakan kewajiban mental yang tidak dapat diabaikan, menjaga kualitas sekolah sebagai wahana pendidkan positif sehingga perlu anak-anak penyortiran agar kualitas anak-anak terjamin.
Hari ini sejak pagi aku melaksanakan tugas tanpa kesal ataupun keluh kesah terlontar keluar, walau sebenarnya keluh tu tetap ada, apalagi ketika anak buah sama sekalai tidak dapat diajak kompromi... wah..
Hari ini aku bekerja seharian... sata pulang.. diri sudah sedemikian loyonya..
Kamis, 02 Juli 2009
ARtikelku di Media Pendidikan Jatim
Sekali lagi.. dari sekian banyak artikel yang kutulis, bulan ini masuk dalam edisi Media Pendidikan Jatim. Sungguh ini merupakan satu kebanggan bagiku. sudah seringkali artikelku mengisi halaman-halaman Media kebanggan dunia pendidikan di jatim itu. Tulisan-tulisan dalam artikel adalah angan-angan sdan keinginan utnuk perwujudan dalam dunia pendidikan yang kugeluti, ntuk peningkatan kulitas.
PSB yang Rumit
Penerimaan Siswa Baru menjadi satu moment penting bagi sekolah untuk mengevaluasi eksistensi dirinya dalam masyarakat. Dengan melihat atensi amsyarakat terhadap sekolah, maka setidaknya kita dapat mengetahui secara pasti tingkat kepercayaan dan perhatian amsyarakat terhadap sekolah. Dan, tingkat perhatian masyarakat terhadap sekolah adalah identik dengan tingkat keberhasilan sekolah di dalam mengelola proses pendidikan dan pembelajarannya.
sekolah-sekolah dengan tingkat pendaftaran siswa baru yang maksimal, berarti mendapatkan kepercayaan masyarakat yang sedemikian rupa sehingga masyarakat merasa perlu dan harus mendaftarkan anak-anaknya ke sekolah tersebut. Sekolah yang mempunyai tingkat atensi masyarakat tinggi tanpa harus promosi sudah didatangi oleh anak-anak dan orangtuanya, masyarakat. Tidak perlu mengumbar ulasan atas kondisi diri sebab masyarakat sudah memahami dan mengerti kondisi sekolah tersebut.
Dan, selamanya, proses penerimaan siswa baru merupakan satu kegiatan yang rumit. Kerumitan tersebut terutama pada prosesnya. Anak didik harus mendaftar dengan menyerahkan beberapa syarat, terutama ijasah sekolah sebelumnya dan kelengkapan lainnya, termasuk dana pendaftaran. selanjutnya harus mengikuti ujian tulis dan wawancara. Setelah itu harus berjuang memperoleh kesempatan ikut atau lulus dalam ujian tersebut.
Bagi guru PSB merupakan tugas tambahan yang sangat merumitkan... Pada saat teman-teman lain libur, panitia PSB harus berkutet mempersiapkan segala hal terkait dengan PSB. Sejak musim liburan, Panitia sudah bekerja mempersiapkan segala hal... duh rumitnya... apalagi jika tidak ada kesinkronan rasa tanggungjawab dinatara anggota panitia.. wah lelet banget..!
sekolah-sekolah dengan tingkat pendaftaran siswa baru yang maksimal, berarti mendapatkan kepercayaan masyarakat yang sedemikian rupa sehingga masyarakat merasa perlu dan harus mendaftarkan anak-anaknya ke sekolah tersebut. Sekolah yang mempunyai tingkat atensi masyarakat tinggi tanpa harus promosi sudah didatangi oleh anak-anak dan orangtuanya, masyarakat. Tidak perlu mengumbar ulasan atas kondisi diri sebab masyarakat sudah memahami dan mengerti kondisi sekolah tersebut.
Dan, selamanya, proses penerimaan siswa baru merupakan satu kegiatan yang rumit. Kerumitan tersebut terutama pada prosesnya. Anak didik harus mendaftar dengan menyerahkan beberapa syarat, terutama ijasah sekolah sebelumnya dan kelengkapan lainnya, termasuk dana pendaftaran. selanjutnya harus mengikuti ujian tulis dan wawancara. Setelah itu harus berjuang memperoleh kesempatan ikut atau lulus dalam ujian tersebut.
Bagi guru PSB merupakan tugas tambahan yang sangat merumitkan... Pada saat teman-teman lain libur, panitia PSB harus berkutet mempersiapkan segala hal terkait dengan PSB. Sejak musim liburan, Panitia sudah bekerja mempersiapkan segala hal... duh rumitnya... apalagi jika tidak ada kesinkronan rasa tanggungjawab dinatara anggota panitia.. wah lelet banget..!
Sabtu, 27 Juni 2009
Apa ini Lelucon????
Pengumuman anak kelas 3 yang mengikuti ujian nasional tahun 2008 / 2009 sudah lama diumumkan, sekitar tanggal 15 Juni 2009. Dan, hasilnya beberapa anak terpaksa gagal, dinyatakan tidak lulus. Mereka merasakan terpukul, apalagi bagi mereka yang benar-benar berkompeten dalam bidang keahlian. ternyata yang menjadi penyebab adalah pelajaran atau Ujian Teori bidang keahlian. Beberapa anak dari bidang keahlian teknik mesin, khususnya program keahlian teknik pemesinan dan teknik mekanik otomotif harus berbesar hati sebab kegagalan oleh satu mata ujian tersebut.
Akhirnya, semua sekolah memutuskan untuk mengikutkan anak-anaknya pada ujian Paket C. Walau mereka menyadari bahwa anak-anak tidak lulus ujian teori kejuruan, tetapi bagaimana lagi... mereka hartus mengikuti ujian tersebut. Maka, anak-anakpun berjuang lagi mengikuti ujian paket C.
Selama 4 hari, anak-anak harus mengikuti ujian persamaan Paket C, anak-anak SMK dikelompokkan pada sekolah umum jurusan IPA, sehingga sungguh sangat lucu sebab anak-anak SMK yang biasanya berhadapan dengan mesin ternyata harus mengerjakan pelajaran biologi. Anak-anak yang biasanya berkutet dengan mesin-mesin ternyata harus mengerjakan materi tentang ilmu hayat...
Dasn, saat ujian Paket C berakhir, pada hari ke empat, ternyata ada kabar bahwa anak-anak yang program keahlian teknik mekanik otomotif dnyatakan lulus semua!!?
Duh dalam hal begini siapa yang bijak?
Apakah ini lelucon dalam dunia pendidikan kita?
Anak yang sudha dinyatakan tidak lulus eh ternyata dapat berubah menjadi lulus? kenapa hanya anak-anak program keahlian Teknik mekanik Otomotif saja???
Akhirnya, semua sekolah memutuskan untuk mengikutkan anak-anaknya pada ujian Paket C. Walau mereka menyadari bahwa anak-anak tidak lulus ujian teori kejuruan, tetapi bagaimana lagi... mereka hartus mengikuti ujian tersebut. Maka, anak-anakpun berjuang lagi mengikuti ujian paket C.
Selama 4 hari, anak-anak harus mengikuti ujian persamaan Paket C, anak-anak SMK dikelompokkan pada sekolah umum jurusan IPA, sehingga sungguh sangat lucu sebab anak-anak SMK yang biasanya berhadapan dengan mesin ternyata harus mengerjakan pelajaran biologi. Anak-anak yang biasanya berkutet dengan mesin-mesin ternyata harus mengerjakan materi tentang ilmu hayat...
Dasn, saat ujian Paket C berakhir, pada hari ke empat, ternyata ada kabar bahwa anak-anak yang program keahlian teknik mekanik otomotif dnyatakan lulus semua!!?
Duh dalam hal begini siapa yang bijak?
Apakah ini lelucon dalam dunia pendidikan kita?
Anak yang sudha dinyatakan tidak lulus eh ternyata dapat berubah menjadi lulus? kenapa hanya anak-anak program keahlian Teknik mekanik Otomotif saja???
Selasa, 09 Juni 2009
Urgensi Ujian Ulang
Setiap orang yang mengalami kegagalan selau berkeinginan untuk mengulang sehingga kegagalan tersebut dapat ditebus dan selanjutnya menghasilkan keberhasilan.
Tetapi, di dalam memperbaiki kegagalan tersebut, maaka seseorang harus melakukan hal-hal yang sama sebagaimana saat menjalankan kegiatan. Bahkan kegiatan tersebut harus dijalankan sejak kegiatan awal.
Ketika seseorang mengalami kegagalan dalam suatu kegiatan, maka dia harus engulangi sejak kegiatan awal. Dahulu, ketika kita tidak lulus, gagal dalam mengikuti ujian akhir sekolah, maka kita harus mengikuti kegiatan belajar mulai pada semestar pertama di kelas akhir tersebut.
Tapi, untuk tahun ini ada sebuah fenomena yang sedemikian besarnya, yaitu anak tidak lulus, eh dapat begitu saja mengikuti ujian ulang...
Dan, yang memutuskan itu ternyata badan yang mengurusi standar nasional pendidikan.
Apakah ini bukan diskriminasi pelayanan pendidikan?
Tetapi, di dalam memperbaiki kegagalan tersebut, maaka seseorang harus melakukan hal-hal yang sama sebagaimana saat menjalankan kegiatan. Bahkan kegiatan tersebut harus dijalankan sejak kegiatan awal.
Ketika seseorang mengalami kegagalan dalam suatu kegiatan, maka dia harus engulangi sejak kegiatan awal. Dahulu, ketika kita tidak lulus, gagal dalam mengikuti ujian akhir sekolah, maka kita harus mengikuti kegiatan belajar mulai pada semestar pertama di kelas akhir tersebut.
Tapi, untuk tahun ini ada sebuah fenomena yang sedemikian besarnya, yaitu anak tidak lulus, eh dapat begitu saja mengikuti ujian ulang...
Dan, yang memutuskan itu ternyata badan yang mengurusi standar nasional pendidikan.
Apakah ini bukan diskriminasi pelayanan pendidikan?
Minggu, 03 Mei 2009
Perlu Peningkatan Kualitas Guru
Kualitas guru seringkali menjadi pertanyaan yang tiada habisnya, bahkan jawaban yan sudah diberikan ternyata belum mampu memberikan solusi terbaik. Bahwa kualitas guru pada dasarnya merupakan modal dasar untuk menghasilkan proses pendidikan dan pembelajaran yang benar-benar mampu menjawab tantangan hidup.
Guru adalah agen pendidikan dan pembelajaran yang selanjutnya adalah sosok yang berperan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia di negeri ini. Jika ternyata kualitas guru masih biasa-biasa saja,sebagaimana biasanya atau tidak ada usaha untuk meningkatkan lebih lanjut, maka selamanya kualitas hasil proses pembelajaran yan tetap seperti ini.
Apalagi jika kita melihat kenyataan bahwa program sertifikasi yang sebenarnya merupakan program bagus untuk meningkatkan proses pendidkan dan pembelajaran tenryata sama sekali belm memberikan kontribusi yang tepat. Mereka yang telah dinyatakan 'lulus' baik melalui portofolio maupun diklat, dan sudah mendapatkan kompensasi atas sertifikat gurunya, ternyata sama sekali tidak memberikan kontribusi pada peningkatan kualiats pendidikan.
Lebih parah lagi, banyak yang setelah mendapatkan kompensasi setifikasi ternyata mengatakan bahwa mereka sudha tidak 'ngoyo' lagi, to mereka sudah lulus sertifikasi tanpa memberikan gambaran hal-hal yang bakal dilakukannya untuk memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan. Sebenarnya, tujuan mereka bukan untuk peningkatan kualitas dunia pendidikan melainkan sekedar mendapatkan kompensasid ari proses sertifikasdi yang diikutinya, sebab selama proses penyiapan dokumen sertifikasi, yaitu portofolio, mereka telah mengeluarkan banyak dana sebab semua dokumen tersebut merupakan hasil 'jahitan 'orang lain yang tentunya membutuhkan dana.......
Duh, dunia pendidikan... begitulah nasibmu!
Guru adalah agen pendidikan dan pembelajaran yang selanjutnya adalah sosok yang berperan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia di negeri ini. Jika ternyata kualitas guru masih biasa-biasa saja,sebagaimana biasanya atau tidak ada usaha untuk meningkatkan lebih lanjut, maka selamanya kualitas hasil proses pembelajaran yan tetap seperti ini.
Apalagi jika kita melihat kenyataan bahwa program sertifikasi yang sebenarnya merupakan program bagus untuk meningkatkan proses pendidkan dan pembelajaran tenryata sama sekali belm memberikan kontribusi yang tepat. Mereka yang telah dinyatakan 'lulus' baik melalui portofolio maupun diklat, dan sudah mendapatkan kompensasi atas sertifikat gurunya, ternyata sama sekali tidak memberikan kontribusi pada peningkatan kualiats pendidikan.
Lebih parah lagi, banyak yang setelah mendapatkan kompensasi setifikasi ternyata mengatakan bahwa mereka sudha tidak 'ngoyo' lagi, to mereka sudah lulus sertifikasi tanpa memberikan gambaran hal-hal yang bakal dilakukannya untuk memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan. Sebenarnya, tujuan mereka bukan untuk peningkatan kualitas dunia pendidikan melainkan sekedar mendapatkan kompensasid ari proses sertifikasdi yang diikutinya, sebab selama proses penyiapan dokumen sertifikasi, yaitu portofolio, mereka telah mengeluarkan banyak dana sebab semua dokumen tersebut merupakan hasil 'jahitan 'orang lain yang tentunya membutuhkan dana.......
Duh, dunia pendidikan... begitulah nasibmu!
Sabtu, 18 April 2009
Artikelku di Jawa Post
Menjadi satu hal yang snagat membahagiakan bahwa kreativitas diri diakui oleh khalayak sebagai satu kelebihan kompetensi yang berguna. dengan kemampuan lebih inilah, maka selamanya kita dapat memberikan hal-hal yang kita bisa untuk orang lain.
Bahwa kita hidup karena orang lain dan untuk orang lain.maka jika kita mempunyai kemampuan lebih, maka akan sangat berarti jika kemampuan tersebut juga disebarkan untuk orang lain.
Memang tidak banyak yang kita dapatkan dari hasil tulis menulis ini, tetapi setidaknya kita hidup bukan sekedar untuk finansial semata. Banyak hal yang kita dapatkan dari banyak hal. Jangan hanya dinilai dari finansial semata. Apa gunanya banyak finansial jika pola kehidupan tidak tertata dengan baik, apalagi jika nilai diri di mata banyak orang sedemikian merosotnya!
Dalam kehidupan ini banyak orang yang bergelimpang finansial tetapi sama sekali tidak mempunyia kemampuan untuk hidup yang positif, bahkan seringkali gara-gara menguber finansial, maka segala cara ditempuhnya..... walahualam
Bahwa kita hidup karena orang lain dan untuk orang lain.maka jika kita mempunyai kemampuan lebih, maka akan sangat berarti jika kemampuan tersebut juga disebarkan untuk orang lain.
Memang tidak banyak yang kita dapatkan dari hasil tulis menulis ini, tetapi setidaknya kita hidup bukan sekedar untuk finansial semata. Banyak hal yang kita dapatkan dari banyak hal. Jangan hanya dinilai dari finansial semata. Apa gunanya banyak finansial jika pola kehidupan tidak tertata dengan baik, apalagi jika nilai diri di mata banyak orang sedemikian merosotnya!
Dalam kehidupan ini banyak orang yang bergelimpang finansial tetapi sama sekali tidak mempunyia kemampuan untuk hidup yang positif, bahkan seringkali gara-gara menguber finansial, maka segala cara ditempuhnya..... walahualam
Langganan:
Postingan (Atom)