Selasa, 22 Juli 2008

Pendidikan butuh kebersamaan

Tahun pelajaran baru sudah mulai berjalan selama seminggu. Anak-anak sudah mulai sibuk dengan pelajaran yang diberikan oleh para gurunya. Mereka begitu antusias mengikuti setiap kegiatan atau proses pemelajaran yang dibimbing oleh sang guru. Sejak jam pertama hingga jam ke delapan mereka nampak begitu bersemangat, walau kelihatan begitu lelah tetapi tetap bersemangat. Maklum beberapa hari yang lalu mereka belajar di rumah alias libur belajar di sekolah.
Ketika menyaksikan betapa bersemangat anak-anak mengikuti proses pemelajaran, maka tumbuh kepercayaan did alam hati bahwa dengan material seperti ini, maka kemungkinan tercapainya tujuan pemelajaran menjadi semakin besar. Jangankan patokan 5,50, lebih saja kiranya dapat dicapai!
Setelah melihat kondisi seperti ini, maka selanjutnya yang perlu diantisipasi adalah sikap dan respon masyarakat terhadap kondisi ini. Jangan sampai kejadian selama ini terulang lagi, yaitu keacuhan masyarakat terhadap anak-anak yang melalaikan tugas belajar dan kongkow di pinggir jalan atau di tempat-tempat umum. Masyarakat seharusnya ikut peduli dengan secara bersama-sama membiasakan anak-anak berada di sekolah dan tidak ngabur dari sekolah/
Demikian juga halnya dengan aparat ketertiban yang ada di daerah, rasanya tidak ada masalah jika setiap saat dilakukan razia untuk anak-anak yang ngabur dari jam belajar. Ada banyak pihak yang seharusnya secara sadar ikut menangani hal seperti ini, tidak secara utuh menyerahkan pada sekolah sebab tidak mungkin sekolah memantau anak-anak hingga keluar lingkungan sekolah atau di masyarakat.

Tidak ada komentar: